MAKALAH
EKONOMI MANAJERIAL
“TEKNIK OPTIMASI”
Disusun
Oleh :
Nama : Rizka Dwi Dewanti
NIM : 2015020165
Kelas : Manajemen A3/ Smt V
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONONI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2017
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas Makalah Ekonomi Manajerial yang berjudul “TEKNIK OPTIMASI” tapat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah EKONOMI MANAJERIAL. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu saya dengan senang hati menerima kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun agar dapat memperbaiki makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua mahasiswa dan memberikan inspirasi bagi pembaca lainnya.
Surakarta,
Desember 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3
Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB 2 : PEMBAHASAN
2.1.Pengertian
Teknik Optimasi .............................................................................. 3
2.2. Metode Dalam Menggambarkan Hubungan Ekonomi .................................... 5
2.3.
Konsep Analisis Optimasi ................................................................................ 5
2.4.
Peralatan untuk Manajemen Baru Optimasi ................................................... 7
BAB 3 : PENUTUP
3.1.Kesimpulan
....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Optimasi secara
umum adalah untuk memaksimalkan atau mengoptimalkan sesuatu hal yang bertujuan
untuk mengelola sesuatu yang dikerjakan, sehingga optimasi bisa dikatakan kata
benda yang berasal dari kata kerja, dan optimasi bisa dianggap baik sebagai
ilmu pengetahuan dan seni menurut tujuan yang ingin dimaksimalkan.
Analisis optimisasi dapat dengan
baik dijelaskan dengan mempelajari proses maksimisasi laba oleh perusahaan.
Perusahaan memaksimumkan laba total pada tingkat output dimana perbedaan
positif antara penerimaan total dan pengeluaran total terbesar, dapat
pendapatan marginal sama dengan biaya marginalnya. Lebih umum, menurut analisis
marginal, optimisasi terjadi dimana keuntungan marginal suatu aktivitas sama
dengan biaya marginal. Perusahaan sering kali menemukan kendala dalam mengambil
keputusan optimisasi. Dalam kasus perusahaan
bisnis, tujuannya adalah memeksimumkan laba atau
nilai perusahaan atau meminimumkan biaya dengan kendala tertentu.
Oleh karena itu
diperlukan berbagai teknik optimasi atau metode untuk memaksimumkan atau meminimumkan fungsi
tujuan perusahaan atau organisasi lain. Teknik ini sangat penting dan sering
dipergunakan. Selain itu, perlu dipelajari pula mengenai perangkat manajemen
baru yang telah diperkenalkan selama dua puluh tahun terakhir dan mempelajari
bagaimana mereka mengubah dengan cepat cara mengelola perusahaan. Tahap pertama
penyajian teknik optimasi adalah mempelajari cara untuk menunjukan hubungan
ekonomi. Hal dan ukuran ini mempelajari hubungan antara konsep dan ukuran
total,rata-rata, dan marginal,seperti penerimaan, produk , biaya, atau laba.
Selanjutnya akan mempelajari proses optimasi perusahaan secara grafik. Kalkulus
deferensiasi sangat penting dan berguna untuk menemukan solusi optimum bagi masalah optimasi terendala dan tanpa kendala.
Yang terakhir men diskusi kan tentang banyaknya peralatan menajemen baru yang
mengubah secara cepat cara pengolahan persahaan dan mempelajari hubungannya
dengan area fungsional tradisional dan ekonomi manajerial.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan permasalahan ini adalah untuk
mengetahui ;
1.2.1. Jelaskan pengertian tentang teknik optimasi ?
1.2.2. Bagaimana metode dalam
menggambarkan hubungan ekonomi?
1.2.3. Bagaimana konsep analisis
optimisasi?
1.2.4. Apa sajakah macam peralatan manajemen baru
untuk optimisasi?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian teknik optimasi
1.3.2. Untuk mengetahui Metode dalam menggambarkan
hubungan ekonomi
1.3.3. Untuk mengetahui konsep Analisis Optimasi
1.3.4. Untuk mengeahui Peralatan manajemen baru untuk
Optimasi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Teknik Optimasi
Pentingnya
sebuah kejelasan dalam sebuah karya ilmiah agar tidak terjadi salah
tafsir/persepsi atau pun bermakna ambigu yang berimplikasi terhadap perubahan makna
dan maksud penulis. Ada beberapa hal yang akan penulis bahas berkenaan dengan
isitilah-istilah pengertian kalimat optimasi.
Optimasi
Optimal = paling bagus/tinggi, tertinggi, terbagus, paling menguntungkan.
Optimasi berasal dari bahasa inggris optimization (n), kata benda yang berasal dari kata kerja (v) optimize. Kata kerja optimize berasal dari kata sifat (adj) optimal. Bentukan kata optimal dengan imbuhan ize akan membuat al pada optimal dipenggal sehingga hasilnya adalah optimize.
2.1.1.
Dependensi Optimasi
Dependensi optimasi Tahapan optimasi
kode bertujuan untuk menghasilkan kode program yang berukuran lebih kecil dan
lebih cepat eksekusinya. Berdasarkan ketergantungannya pada mesin, optimasi
dibagi menjadi :
a. Machine
Dependent Optimizer. Kode dioptimasi sehingga lebih efisien pad mesin tertentu.
Optimasi ini memerlukan informasi mengenai feature yang ada pada mesin tujuan
dan mengambil keuntungan darinya untuk menghasilkan kode yang lebih pendek atau
dieksekusi lebih cepat.
b. Machine
Independent Optimizer. Strategi optimasi yang bisa diaplikasikan tanpa
tergantung pada mesin tujuan tempat kode yang dihasilkan akan dieksekusi
nantinya. Mesin ini meliputi optimasi lokal dan optimasi global.
2.1.2.
Optimasi
Lokal
Optimasi Lokal adalah optimasi yang
dilakukan hanya pada suatu blok dari source code, cara-caranya sebagai berikut:
a.
Folding. Mengganti konstansta atau ekspresi yang bisa
dievaluasi pada saat compile time dengan nilai komputasinya. Misalkan Instruksi
;
A = 12 + 13 + B bisa diganti menjadi
A = 25 + B
b. Redundant-Subexpression
Elimination. Sebuah ekspresi yang sudah pernah dikomputasi, digunakan lagi
hasilnya, ketimbang melakukan komputasi ulang. Misalkan terdapat urutan
instruksi :
A = B + C X = Y + B + C
kemunculan kedua dari B+C yang
redundan bisa diatasi dengan memanfaatkan hasil komputasinya yang sudah ada
pada instruksi sebelumnya. Perhatikan, hal ini bisa dilakukan dengan catatan
belum ada perubahan pada variabel yang berkaitan.
c. Optimisasi
dalam sebuah iterasi.
d. Loop
Unrolling: Menggantikan suatu loop dengan menulis statement dalam loop beberapa
kali. Hal ini didasari pemikiran, sebuah iterasi pada implementasi level rendah
akan memerlukan operasi sebagai berikut.
·
Inisialisasi/pemberian nilai awal pada variabel loop.
Dilakukan sekali pada saat permulaan eksekusi loop.
·
Pengujian, apakah variabel loop telah mencapai kondisi
terminasi.
·
Adjustment yaitu penambahan atau pengurangan nilai
pada variabel loop dengan jumlah tertentu.
·
Operasi yang terjadi pada tubuh perulangan (loop
body).
e.
Strength Reduction. Penggantian suatu operasi dengan
jenis operasi lain yang lebih cepat dieksekusi. Misalkan pada beberapa komputer
operasi perkalian memerlukan waktu lebih banyak untuk dieksekusi dari pada
operasi penjumlahan, maka penghematan waktu bisa dilakukan dengan mengganti
operasi perkalian tertentu dengan penjumlahan. Contoh lain, instruksi :
A = A + 1 dapat digantikan dengan:
INC(A);
2.1.3.
Optimasi Global
Optimisasi
global biasanya dilakukan dengan analisis flow, yaitu suatu graf berarah yang
menunjukkan jalur yang mungkin selama dieksekusi program. Kegunaannya adalah
sebagai berikut:
a.
Bagi pemrogram menginformasikan :
b. Unreachable/dead
code: kode yang tidak akan pernah dieksekusi. Misalnya terdapat urutan
instruksi
c. Unused
parameter pada prosedur: parameter yang tidak akan pernah digunakan didalam
prosedur.
d. Unused
Variable: Variabel yang tidak pernah dipakai dalam program.
e. Variabel
yang dipakai tanpa nilai awal.
f. Bagi kompilator
g. Meningkatkan
efisiensi eksekusi program.
h.
Menghilangkan useless code/kode yang tidak terpakai.
2.2.
Metode Dalam
Menggambarkan Hubungan Ekonomi
Hubungan Ekonomi dapat digambarkan
dalam bentuk persamaan, tabel, atau grafik. Bila hubungannya sederhana, tabel
atau grafik dapat mencukupi, namun bila hubungannya rumit, menggambarkan
hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan mungkin diperlukan. Menggambarkan
hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan juga berguna, karena bisa menggunakan
teknik yang kuat dari kalkulus diferensial dalam menentukan solusi optimal dari
suatu masalah.
Misalnya, hubungan antara penerimaan
total (TR) perusahaan dan kuantitas (Q) barang atau jasa yang dijual perusahaan
pada jangka waktu tertentu. Dengan mensubstitusikan ke dalam persamaan 2-1
berbagai nilai hipotesis untuk kuantitas yang terjual.
Skedul Penerimaan Total Perusahaan
Q 100Q – 10Q² TR
0 100(0) – 10(0) ² 0
1 100(1) – 10(1) ² 90
2 100(2) – 10(2) ² 160
3 100(3) – 10(3) ² 210
4 100(4) – 10(4) ² 240
5 100(5) – 10(5) ² 250
6 100(6) – 10(6) ² 240
Kurva Penerimaan Total Perusahaan
TR (S) TR
250 E
210 C
160 B
90 A
0 1 2 3 4 5
6 Q
Kurva ini tidak menunjukkan
penerimaan total (TR) perusahaan untuk setiap kuantitas yang terjual (Q), kurva
diperoleh dengan menggambarkan skedul penerimaan total. Pada kurva ini TR naik
sampai Q=5 dan kemudian turun.
2.3. Konsep Analisis Optimisasi
Analisis optimasi dapat mudah
dijelaskan dengan mempelajari proses perusahaan dalam menentukan tingkat
output. yang mana memaksimalkan laba total, dengan mempergunakan kurva
penerimaan total dan biaya total dari bab yang menentukan tahap analisis
marjinal berikutnya yang merupakan perhatian utama kita. Sementara perusahaan
memaksimalkan laba yang ditentukan dengan kurva penerimaan total dan biaya
total. Analisis Marjinal merupakan salah satu konsep terpenting pada ekonomi
manajerial secara umum dan dalam analisa optimasi khususnya. Menurut analisis
marjinal, perusahaan memaksimumkan keuntungan bila penerimaan marjinal sama
dengan biaya marjinal.
Untuk menjawab
pertanyaan berapa besarnya laba yang layak untuk ditentukan oleh perusahaan, maka
perlu melakukan penghitungan penentuan laba dengan teknik optimisasi (optimization
technique).
Teknik ini
merupakan aplikasi dari teori ekonomi yang digunakan sebagai ilmu pengambilan
keputusan bagi manajer agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Teknik
optimisasi sendiri beragam, antara lain: teknik Optimasi dengan Kalkulus,
Optimisasi Multivariate, Optimisasi Terkendala (constrained optimization).
1. Teknik
optimisasi dengan kalkulus (optimization with calculus).
Sebagaimana namanya, teknik ini menggunakan
perhitungan-perhitungan matematis (kalkulus). Teknik ini digunakan untuk:
a.
menentukan nilai maksimum atau minimum output produksi
yang dapat menciptakan laba maksimal. Caranya adalah menggunakan turunan atau
derivasi tingkat satu dari suatu fungsi,
b.
membedakan
antara nilai maksimum dan minimum. Caranya adalah dengan menggunakan turunan
atau derivasi tingkat kedua.
Contoh:
Manajer suatu perusahaan tentu ingin perlu menghitung berapa laba maksimal yang
dapat dicapai. Maka untuk menentukan laba maksimum tentu perlu menentukan
berapa nilai revenue maksimum dan nilai cost minimum. Misalnya suatu perusahaan
mempunyai fungsi permintaan TR= 100Q – 10Q2 .
Caranya
adalah menderivasi fungsi TR tersebut hingga nilai derivasi atas fungsi
tersebut sama dengan nol (0).
TR= 100Q – 10Q2
à diderivasi menjadi: à turunan pertama karena syaratnya turunan harus nol, maka:20Q =
100, Q = 5
Artinya,
total penghasilan adalah 5 unit. Karena dihadapkan pada pertanyaan apakah laba
sebesar 5 unit tersebut merupakan nilai minimum atau maksimum, maka perlu
mencari jawabannya dengan meneruskan perhitungan hingga turunan kedua (second
derivative). Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa turunan kedua ini
berfungsi untuk membedakan antara nilai maksimum dan nilai minimum.
2.
Optimasi Multivariat (Multivariate optimization).
Optimisasi multivariate merupakan
proses penentuan nilai maksimum atau minimum atas suatu fungsi yang memiliki
dua atau lebih variabel. Langkah yang perlu ditempuh adalah terlebih dahulu
melakukan derivasi secara partial dan kemudian mengujinya dengan melalui proses
maksimisasi fungsi multivariabel. Oleh karena itu sering disebut partial derivative.
Contoh-contoh
yang di bahas di atas masih mengasumsikan variabel dependen hanya dipengaruhi
oleh satu variabel saja. Padahal dalam realita, hubungan ekonomi seringkali
menunjukkan bahwa satu variabel dependen dapat dipengaruhi oleh dua variabel
bebas sekaligus atau bahkan lebih. Sebagai contoh, total revenue mungkin saja
dipengaruhi (atau fungsi dari) output dan advertising secara sekaligus. Total
cost dapat saja dipengaruhi oleh pengeluaran atas biaya tenaga kerja dan juga
kapital. Atau, total profit mungkin dipengaruhi oleh penjualan barang X dan Y
sekaligus.
Asumsi fungsi
seperti itu penting sekali untuk menentukan efek marginal pada variabel
terikat. Efek marginal ini perlu diukur dengan partial derivative. Yang
disimbolkan dengan (untuk
membedakan dengan derivasi di atas yang disimbolkan dengan d). Pada partial
derivative ini yang diderivasikan adalah variabel terikat, bukan variabel
bebas.
3.
Constrained Optimization
Dua teknik
optimisasi yang telah di bahas di atas adalah menggunakan asumsi tidak ada
kendala. Padahal, dalam praktik manajerial sangat mungkin untuk timbulnya
kendala. Sehingga keinginan untuk memaksimisasi profit juga tidak sesuai yang diharapkan.
Kendala-kendala tersebut dapat berupa terbatasnya kapasitas produksi, tidak
tersedianya tenaga terampil, kelangkaan bahan baku, adanya masalah legal,
konflik dengan lingkungan, dan sebagainya. Untuk menghitung optimisasi profit
dalam kondisi terkendala, maka dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara
yaitu, dengan optimasi terkendala biasa atau dengan metode lagrangian
multiplier.
2.4. Peralatan manajemen baru untuk optimisasi
2.4.1. Perbandingan
Perbandingan (benchmarking) berarti
menemukan dengan cara terbuka dan jujur, bagaimana perusahaan lain dapat
mengerjakan sesuatu dengan lebih baik (lebih murah) sehingga
perusahaanyang kita bangun dapat meniru dan berkemungkinan memperbaiki cara
tersebut. Perbandingan biasanya dilakukan dengan mengadakan studi lapangan
ke perusahaan lain.
2.4.2. Manajemen
Kualitaas Total
Manajemen kualitas total (total
quality management -TQM) berarti secara konstan memperbaiki kualitas
produk dan proses perusahaan sedemikian rupa sehingga secara konsisten
memberikan nila kepuasan yang semakin meningkat kepada pelanggan. Lima aturan
untuk menentukan suksesnya suatu program TQM :
a. Pejabat
eksekutif perusahaan (CEO) harus secara tegas dan nyata mendukung
programtersebut dengan perkataan dan perbuatan.
b. Program TQM
harus secara jelas menunjukkan bagaimana program tersebut menguntungkan
pelanggan dan menciptakan nilai penghargaan untuk perusahaan.
c. Program TQM
harus mepunyai beberapa tujuan strategi yang jelas, yaitu harus ditanyakan “Apa
yang ingin dicapai perusahaan?”
d. Program TQM
harus memberikan hasil keuangan dan kompensasi dalam waktu singkat.Orang-orang
perlu melihat hasil awal yang jelas dan nyata untuk terus
mendukung program tersebut.Program TQM seharusnya dibuat khusus untuk
perusahaan tertentu, jadi suatu perusahaan tidak dapat hanya meniru
program TQM perusahaan lain.
2.4.3. Rekayasa
Ulang
Rekayasa ulang (reengineering )
berarti berusaha mengorganisasi perusahaan yangsama sekali baru, selanjutnya
merestrukturisasi perusahaan untuk menyesuaikan denganrencena tersebut. Proses
tersebut melibatkan desain ulang yang radikal dari semua proses perusahaan
untuk mencapai peningkatan yang tinggi dalam hal kecepatan,
pelayanan dan profitabilitas. Ada dua lasan utama untuk melakukan rekayasa
ulang:
a. akut pesaing
muncul dengan produk, pelayanan, atau cara baru dalammelakukan bisnis yang akan
menghancurkan perusahaan yang kita bangun.
b. Ketamakan,
bila kita percaya bahwa proses rekayasa ulang, perusahaan kita dapat melenyapkan
persaingan.
2.4.4. Organisasi
pembelajar
Organisasi pembelajar (learning organization)
menghargai pembelajaran yang berkelanjutan bahwa keuntungan,
baik secara individu maupun secara bersama-sama,
dan percaya bahwa keuntungan kompetitif diperoleh dari dan membutuhkan pembelajaranyayang
berkelanjutan pada era informasi kita. Menurut Peter Senge, organisasi
pembelajar didasarkan pada lima komponen dasar :
a.
Model mental baru
Orang harus mengembangkan model mental baru dengan mengesampingan
cara berpikir lama dan bersedia untuk berubah.
b.
Kemahiran personal
Para karyawan harus belajar membuka diri kepada orang lain dan mendengar
merekaketimbang mengatakan apa yang harus mereka perbuat.
c.
Pemikiran sistem
Setiap orang harus memahami bagaimana perubahaan benar-benar beroperasi.
d.
Visi bersama
Strategi yang diakukan bersama oleh semua pegawai perusahaan
e.
Pembelajaran tim
2.4.5.
Peralatan Manajemen Yang Lain
- Perluasan pembatasan (broadbanding)
- Model bisnis langsung (direct business model)
- Membuat jaringan kerja (networking)
- Kekuatan menentukan harga (pricing power)
- Manajemen proses (process management)
- Model dunia kecil (small-world model )
- Integrasi maya (virtual integration)
- Manajemen maya (virtual management
BAB 3
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Optimasi berasal dari bahasa inggris
optimization (n), kata benda yang berasal dari kata kerja (v) optimize. Kata
kerja optimize berasal dari kata sifat (adj) optimal. Bentukan kata optimal
dengan imbuhan ize akan membuat al pada optimal dipenggal sehingga hasilnya
adalah optimize. Dependensi optimasi
Tahapan optimasi kode bertujuan untuk menghasilkan kode program yang berukuran
lebih kecil dan lebih cepat eksekusinya. Optimasi
Lokal adalah optimasi yang dilakukan hanya pada suatu blok dari source
code. Optimisasi global biasanya
dilakukan dengan analisis flow, yaitu suatu graf berarah yang menunjukkan jalur
yang mungkin selama dieksekusi program. Untuk mencapai fungsi tersebut
dilakukan dengan menambah dan mengambil atribut variabel yang dipergunakan pada
program dari tabel. Atribut, misalnya nama, tipe, ukuran variabel.
Hubungan Ekonomi dapat digambarkan
dalam bentuk persamaan, tabel, atau grafik. Bila hubungannya sederhana, tabel
atau grafik dapat mencukupi, namun bila hubungannya rumit, menggambarkan
hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan mungkin diperlukan. Menggambarkan
hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan juga berguna, karena bisa menggunakan
teknik yang kuat dari kalkulus diferensial dalam menentukan solusi optimal dari
suatu masalah. Misalnya, hubungan antara penerimaan total (TR) perusahaan dan
kuantitas (Q) barang atau jasa yang dijual perusahaan pada jangka waktu
tertentu.
Untuk menjawab
pertanyaan berapa besarnya laba yang layak untuk ditentukan oleh perusahaan,
maka perlu melakukan penghitungan penentuan laba dengan teknik optimisasi (optimization
technique). Teknik ini
merupakan aplikasi dari teori ekonomi yang digunakan sebagai ilmu pengambilan
keputusan bagi manajer agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Teknik
optimisasi sendiri beragam, antara lain: teknik Optimasi dengan Kalkulus,
Optimisasi Multivariate, Optimisasi Terkendala (constrained optimization).
Peralatan manajemen baru untuk
optimasi:
a.
Perbandingan
(benchmarking)
b.
Manajemen
kualitas total (total quality management -TQM)
c.
Rekayasa ulang (reengineering )
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar